subhanallah, amazing, outrageous!

itu first impression sayah ketika berada di ketinggian 3428 mdpl,
sekitar pukul 06.30 tepat setelah sunrise,
sang mentari memanggil kaum muda untuk segera mengibarkan sang merah putih,
sejauh mata memandang awan membentang bagaikan samudera,
di sebelah barat tampak gunung kembar sidoro-sumbing yang berdiri tegak tergulung kabut,
di sebelah timur terlihat gunung semeru yang tampak gagah tertutup kabut tipis mandalawangi,
di sebelah selatan tampak bunga-bunga edelweis menari-nari melambangkan keabadian,
hilang sudah rasa capai kelelelahan, seolah terjawabkan berbagai kegelisahan pada diri.
ketika kita berada PUNCAK!
tapak-demi tapak akan terasa lelah ketika mendaki gunung,
namun akan tergantikan ketika kita sampai di puncak.

"kami mahasisiwa yang tidak percaya slogan, patriotisme tidak tumbuh dari hipokrasi dan slogan, mecintai tanah air dapat tumbuh dengan mengenal indonesia dan rakyak dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat berarti pula petumbuhan fisik yang kuat. Karena itulah kami naik gunung...."Soe Hoek Gie


NB: potong telinga dan mata saya,
bila seseorang samapi di puncak gunung slamet dan tidak ada perubahan pada dirinya!